Xingu, Suku Telanjang Di Pedalaman Amazon


Suku Xingu  ini tinggal di peadalaman Amazon. Keunikan suku ini yakni semua orang yang ada disini itu bertelanjang alias tidak memakai pakaian. Kalaupun memakai juga hanya memakai ikatan kain yang dililitkan sedikit di atas kemaluannya atau melingkar di perutnya, mengikat di lehernya dan juga mengikat di sekitar tumit dan lutut kakinya.  Dada dan kemaluannya tidak di tutup i sehelai kain pun. Meski begitu, eksistensi suku ini amat dihormati di Amerika Latin, sehingga kalau ada turis yang datang ke sana, disuguhi dengan tetarian khas suku itu dan sajian tradisional lainnya dari suku itu.



8px; position: relative;" border="0" height="300" width="400">

Walaupun kehidupan mereka sudah menggunakan teknologi tetapi budaya dan ciri khas dari suku ini masih tetap dipertahankan. Sahabat anehdidunia.blogspot.com kehidupan mereka sehari-hari sudah menggunakan teknologi canggih menyerupai televisi, parabola, dan lain sebagainya tetapi tetap saja tidak menggunakan pakaian sebagai budaya asli mereka. 

Ada yang membaca menggunakan kacamata sebab penglihatannya sudah mulai kabur. Ini menerangkan bahwa mereka sudah mengenal dan mempergunakan peralatan menyerupai layaknya insan moderen.

Upacara-upacara yang dilakukan suku xingu sebagai tabiat dan tradisi terus dipelihara dan dilestarikan. Sahabat anehdidunia.blogspot.com badan suku di hutan Amazon ini diwarnai dengan banyak sekali macam alat dan materi tradisonal. Menurut mereka mewarnai badan yakni suatu cara untuk memberi perbedaan antara mereka dengan hewan, itulah doktrin yang mereka anut.

Wanita muda kakinya harus diberi tanda dengan menggunakan alat dan digaruk sampai mengeluarkan darah. Untuk mencapai lokasi daerah tinggal mereka harus menggunakan pesawat terbang atau pun melewati sungai yang cukup jauh.